Kenapa
kebangkitan Yesus begitu penting bagi orang Kristen? Apakah karena kebangkitan
adalah suatu hal yang menakjubkan dan belum pernah ada yang bangkit dalam
sejarah? Dalam Perjanjian Lama dan Baru, beberapa orang juga pernah dibangkitkan.
Dalam sejarah mitologi Yunani juga mengenal kebangkitan. Apa hebatnya Yesus
dibangkitkan dibandingkan dengan yang lainnya?
Berkouwer
menyatakan bahwa kebangkitan Yesus adalah hal yang esensial dan sangat
menentukan. Kebangkitan Yesus mengekspresikan sukacita dan kuasa superior Allah
Kis.2:23, 4:10). Karena Allah yang membangkitan Yesus dari antara orang mati
(Rom.8:11, 8:34). Dibangkitkan oleh kemuliaan Bapa ((Rom.6:4), dan tidak akan
mati lagi karena maut tidak lagi berkuasa (Rom.6:9). Fakta kebangkitan ini
harus dipercaya dalam hati (Rom.10:9). Kebangkitan Yesus berelasi dengan
kebangkitan orang Kristen (1 Kor.6:14). Kebangkitan mengakibatkan iman kita
tidak sia-sia (1 Kor.15:17) sehingga orang-orang yang mati dalam Kristus tidak
akan binasa (1 Kor.15:18). (2)
Warfield
mengatakan bahwa kebangkitan Yesus adalah ajaran yang fundamental (a Fundamental doctrine). Fred G. Zaspel
menuliskan pandangan B. B. Warfield mengenai kebangkitan Yesus ini. Kaum
liberal berusaha menghilangkan semua mukjizat dari kekristenan. Warfiel
menuliskan bahwa pusat perkabaran injil dari Paulus adalah kematian dan kebangkitan
Yesus sebagai buah yang pertama dari yang mati (sleep). Menghilangkan kebangkita Yesus berarti menghilangkan esensi
dan keistimewaan Kristen. (3)
Gerald
Bray menuliskan bahwa jika Kristus tidak dibangkitakan maka sis-sia kepercayaan
kita, karena orang Kristen juga tidak akan dibangkitkan. Bray membahas
pentingnya kebangkitan Kristus sehubungan dengan kebangkitna tubuh orang
Kristen juga. Setelah Kristus bangkit, tubuh-Nya bertransformasi menjadi tubuh
semi surgawi, bisa dilihat dan bisa menghilang. Ini bersifat sementara dan
bertransformasi lagi saat datang yang kedua kali. Kebangkitan tubuh Yesus akan
menjadi jamian kebangkitan tubuh setiap orang Kristen. (4)
Richard
B. Gaffin, JR. mengaitkan kebangkitan Yesus dengan kebangkitan orang percaya sebagai
persatuan dengan Kristus (union with
Christ). Kritus sebagai buah sulung, dimana orang percaya akan mengikuti
buang sulung tersebut. Bagi Gaffin, pengalaman keselamatan mempunyai karakter
eskatologi. Kebangkitan bukan berbentuk figurative atau gambaran saja, tetapi
pengalaman realistik. Gaffin secara antropologi membagi dalam 2 aspek
pengalaman kebangkitan bagi umat Kristiani. Yaitu, aspek tubuh eksternal dan
internal, terbuka dan rahasia, yaitu kebangkitan tubuh dan non tubuh. Yaitu
kebangkitan manusia batiniah (inner)
diwaktu lampau dan manusia lahiriah (outer)
diwaktu yang akan datang (2 Kor.4:16, Rom.6:12, Ef.3:16). (5)
John
M. Frame dalam sistematik teologinya, menulis sangat sedikit mengenai
kebangkitan Yesus. Frame mengkaitkan antara regenerasi dengan kebangkitan.
Dalam regenerasi umat Kristen mengalami kelahiran baru (new born) yang identik dengan ciptaan baru (new creation). Ini
berarti juga transformasi dari mati menjadi hidup. Ini adalah kebangkitan.
Kebangkitan ini berarti kesatuan (union)
dengan Kristus. (6)
N.
T. Wright menuliskan dengan sangat luas mengenai kebangkitan Yesus. Wright
menuliskan bahwa kebangkitan Yesus berbeda dengan kebangkitan pada pemikiran
Yunani atau mitologi sebelum Yesus. Kematian bagi Yunani adalah satu jalan dan
tidak ada kembali. Kalaupun ada yang hidup, akan mati kembali. Kebangkitanpun
dikaitkan dengan jiwa yang tetap hidup, bukan mengenai kebangkitan tubuh itu
sendiri. (7)
Kenneth
Richard Samples menuliskan bahwa Yesus dibangkitkan bukan hidup kembali dari
kematian atau reinkarnasi. Bukan mati suri atau pengalaman nyaris mati. Tapi
kebangkitan Yesus adalah suatu bentuk baru kehidupan manusia, tubuh fisik yang
diubahkan menjadi mulia, tidak ada kelemahan. kesakitan, penyakit dan kematian
karena Yesus telah menaklukkan maut selama-lamanya. (8)
Dapat
kita simpulkan, bahwa kebangkitan Yesus adalah pusat dan sentral dari iman
Kristen dan Injil itu sendiri yang membedakan dengan kepercayaan yang pernah
ada didunia ini. Kebangkitan Yesus menjadi jaminan kesatuan dengan Kristus dan
semua janji-janji Allah bisa digenapi dan umat Kristen mempunyai jaminan
kebangkitan tubuh pada hari penghakiman dan hidup bersama-sama dengan Kristus
di sorga.
Pertanyaan
yang perlu dipikirkan, apakah fakta kebangkitan Yesus yang “katanya” historis
itu dan katanya diakui oleh banyak ahli, membuat banyak skeptic percaya bahwa
Yesus bangkit? Ternyata tidak. Banyak skeptik atau atheis tidak percaya Yesus
bangkit. Apakah yang menyebabkan penolak itu? Pandangan mana yang benar? Kalau
memang Yesus historis itu penting, bagaimana ahli sejarah memandang hal ini?
----------------------
Referensi
(1)
John Piper, Desiring God. Diundah 4
Juli 2016. Ada 2 link yang bisa dilihat: http://www.desiringgod.org/articles/what-we-owe-the-resurrection-of-jesus.
Dapat dilihat juga
http://www.desiringgod.org/articles/let-these-results-of-the-resurrection-of-jesus-revive-your-passion-for-his-supremacy-over-all-things.
(2)
G C. Berkouwer, The
Work of Christ, His Studies in Dogmatics (Grand Rapids, MI: W.B. Eerdmans
Pub. Co., ©1965), 181-82.
(3)
Fred G. Zaspel, The
Theology of B.b. Warfield: A Systematic Summary (Wheaton, Ill.:
Crossway, ©2010), 314.
(4)
Gerald Lewis Bray, God
Is Love: A Biblical and Systematic Theology (Wheaton, Ill.: Crossway,
©2012), 594-95.
(5)
Richard B. Gaffin, Resurrection
and Redemption: A Study in Paul's Soteriology, 2nd ed. (Phillipsburg, N.J.:
Presbyterian and Reformed Pub. Co., 1987, ©1978), 39-61.
(6)
John M. Frame, Systematic
Theology: An Introduction to Christian Belief (Phillipsburg, New Jersey:
P & R Publishing, 2013), 949.
(7)
N.T. Wright, The Resurrection of the Son of God: Christian Origins and the Question of God, vol.3 (North American ed. 4 vols. Minneapolis: Fortress Press, 1992-2013), 83-4.
(8) Kenneth R.
Samples, Without a Doubt: Answering the 20 Toughest Faith Questions (Grand
Rapids, Mich.: Baker Books, ©2004), 170. (edisi bahasa Indonesia)
No comments:
Post a Comment